Luhut Beberkan Peta Jalan Avtur Ramah Lingkungan (SAF) Pertamina

Foto: Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan meninjau Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. (Dok. Kemenko Marves)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves)Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan peta jalan Indonesia dalam pengembangan bahan bakar pesawat terbang dalam hal ini avtur yang lebih ramah lingkungan melalui Sustainable Aviation Fuel (SAF).

Menko Luhut menegaskan, terdapat dua pilihan mengenai pengembangan avtur SAF itu. Pertama, melalui minyak jelantah yang saat ini Indonesia masih melakukan ekspor ke Singapura dan Malaysia.

Kedua, melalui palm oil. Luhut menyebutkan, palm oil akan dibuat menjadi sustainable fuel, hanya memang saat ini masih ada pertentangan mengenai penebangan hutan. “Tapi itu kan zaman dulu. Sekarang kita gak ada deforestasi, kita yang paling kecil melakukan deforestasi. Nah itu kadang-kadang negara maju itu suka mencari alasan aja supaya kita negara berkembang tidak jadi negara maju,” jelas Luhut usai Konfrensi Pers Bali International Airshow (BIAS) 2024, Senin (19/8/2024)

Nah, untuk mendorong Pertamina dalam pengembangan SAF, Luhut menegaskan pihaknya akan memberikan dukungan, alasannya Pertamina merupakan perusahaan yang siap mengglobal, contohnya dengan masuk ke dalam Fortune 500.

Sebelumnya, Luhut mengapresiasi Pertamina melalui anak usahanya PT Pertamina Patra Niaga yang mampu melayani kebutuhan bahan bakar untuk pesawat terbang (avtur), khususnya tidak hanya untuk bandara besar.

Luhut mencatat, Pertamina juga memberikan layanan bahan bakar avtur di 72 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) di seluruh Indonesia. “Jaringan distribusi yang luas, teknologi terkini, dan komitmen kuat terhadap kualitas, serta keberlanjutan, Pertamina siap menjadi pemain utama dalam industri energi nasional dan global,” kata Luhut.

Sementara itu, Wakil Direktur Utama Pertamina Wiko Migantoro mengungkapkan SAF sendiri telah diproduksi di kilang Cilacap melalui metode co-processing di mana minyak inti kelapa sawit diolah dengan Avtur fosil.

SAF juga sudah diuji-cobakan dalam penerbangan dari Jakarta ke Solo dengan hasil yang cukup baik. Ia pun bersyukur dapat dilibatkan pada event yang cukup besar ini. Terlebih, melalui BIAS 2024, dapat meningkatkan pengembangan industri di bidang kedirgantaraan.

“Sebenarnya keterlibatan Pertamina di bidang penerbangan sudah cukup panjang. Kami menyediakan infrastruktur BBM untuk bahan bakar untuk airline di seluruh Indonesia dengan harga yang cukup kompetitif,” katanya.

Selain itu, keterlibatan Pertamina di bidang dirgantara juga ditandai dengan kepemilikan perusahaan pada maskapai penerbangan domestik yakni PT Pelita Air Service (PAS). PAS diketahui telah memiliki 11 rute yang tersebar di Indonesia.

“Ini bagian dari dukungan kami untuk menjamin transportasi udara. Pada kesempatan di Bali, Pertamina juga akan menghadirkan booth yang akan menunjukkan sejumlah informasi dan aktivitas baik di Pertamina Patra Niaga, Pertamina Aviasi, dan juga Pelita Air Service, yang tentunya masyarakat bisa mampir dan dapat memberikan masukan-masukan, berbagai hadiah menarik juga akan kami sediakan pada kegiatan tersebut,” katanya.

kas138

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*