Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero)atau InJourney bekerja sama dengan maskapai penerbangan Thailand, Thai Airways International Public Company Limited (Thai Airways).
Kerja sama tersebut ditujukan untuk meningkatkan konektivitas udara antara Thailand dan Indonesia khususnya destinasi pariwisata Candi Borobudur. Harapannya, dapat meningkatkan pertumbuhan pergerakan wisatawan yang pada akhirnya mampu mendorong pengembangan destinasi pariwisata potensial di Indonesia khususnya di Jawa Tengah.
Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney Maya Watono mengatakan, Candi Borobudur sendiri dicanangkan sebagai destinasi spiritual pilgrim tourism sejalan dengan komitmen InJourney dalam membangun destinasi yang inklusif sebagai tempat beribadah bagi penganut agama Buddha.
“Kami memahami bahwa animo wisatawan dengan minat khusus seperti spiritual pilgrim di Candi Borobudur ini sangat tinggi, untuk itu kami mengembangkan konektivitas dari sisi udara berkolaborasi dengan Thai Airways,” ujarnya dalam konferensi pers di kantornya, Senin (19/8).
Diketahui bahwa pemeluk agama Buddha di dunia sebesar 530 juta, sedangkan jumlah pemeluk Buddha di Asia sebesar 490 juta atau sekitar 92% dari jumlah pemeluk agama Buddha di dunia. Jumlah pemeluk agama Buddha di Asia Tenggara sebesar 120 juta dan jumlah pemeluk agama Buddha di Thailand sebesar 64 juta jiwa atau 53% dari total jumlah pemeluk agama Buddha di Asia Tenggara.
Sehingga dengan jumlah ini sangat potensial untuk membuka konektivitas udara bagi Thailand ke Candi Borobudur.
“Jumlah kunjungan Candi Borobudur pada peak season sebesar 1,4 juta baik wisatawan dari domestik dan mancanegara. Dimana dari jumlah tersebut, sebesar 10% nya atau sekitar 140 ribu adalah kunjungan dari wisatawan mancanegara. Dengan jumlah yang sangat potensial ini dan dengan dibukanya konektivitas udara antara Thailand via Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) kami targetkan terdapat kenaikan kunjungan dari wisatawan mancanegara sebesar 5 kali lipat ke depannya,” jelasnya.
Ia menambahkan, pihaknya berkomitmen untuk menghadirkan sinergi anak perusahaan agar terciptanya seamless experience mulai dari aviation services, airport, hingga destination management untuk membangun Borobudur sebagai spiritual destination.
Seperti ketahui, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (PT TWC) atau InJourney Destination Management (IDM) yang merupakan anak perusahaan dari InJourney dalam pengelolaan Candi Borobudur mengusung konsep empat pilar pengelolaan yakni konservasi, spiritual, edukasi, dan pariwisata.
Dalam kesemptan yang sama, Direktur Komersial InJourney Destination Management Hetty Herawati menjelaskan bahwa dalam aspek spiritual, Candi Borobudur dimanfaatkan untuk komunitas buddhist beribadah sekaligus masyarakat ataupun wisatawan yang ingin bermeditasi di Candi Borobudur.
“Kami menyadari bahwa Borobudur memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata pilgrim dunia karena selain Candi Borobudur memiliki nilai sejarah dan spiritual yang luar biasa, nilai-nilai serta filosofi kehidupan dalam relief dan arsitektur Candi Borobudur sangat relevan untuk umat Buddha sekaligus untuk semua wisatawan yang mencari pengalaman spiritual sekaligus budaya,” tambahnya.