‘Janji Manis’ AS Cs ke RI Cuma Omon-Omon!

Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo memberikan paparan dalam ESG Sustainbility Forum 2025 di Menara Bank Mega, Jakarta, Jumat (31/1/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi, Hashim S. Djojohadikusumo mengatakan bahwa Just Energy Transition Partnership (JETP) merupakan program gagal. Terlebih, kemenangan Donald Trump dalam pemilu AS telah mengubah kebijakan di sektor energi global.

Hashim mengatakan bahwa ancaman Trump untuk menarik diri dari berbagai Perjanjian Iklim telah terjadi. Hal tersebut tentunya juga akan berdampak pada program pendanaan JETP untuk Indonesia senilai US$ 20 miliar atau sekitar Rp 300 triliun.

Bahkan Hashim mengungkapkan bahwa selama dua tahun berjalan, tidak ada satu dolar pun yang dikucurkan oleh pemerintah AS untuk program ini.

“Saya ketemu utusan khusus AS namanya John, JETP itu program gagal, 2 tahun berjalan tidak 1 dolar pun dikucurkan oleh pemerintah AS banyak omon-omon ternyata itu ada klausul US$ 5 miliar akan dihibahkan apabila dana tersedia ternyata mohon maaf tidak tersedia,” kata Hashim dalam acara CNBC Indonesia ESG Sustainability Forum 2025, Jumat (31/1/2025).

Oleh sebab itu, ia pun menekankan bahwa masyarakat tidak perlu lagi berharap pada pendanaan JETP. Mengingat, salah satu negara yang menginisiasi program ini saja telah mundur dari perjanjian iklim.

Ini realita so ini saya kira jangan harapkan deh 20 miliar dollar,” kata dia.

Sebagai informasi, kemitraan JETP merupakan inisiatif pendanaan transisi energi senilai lebih dari US$ 20 miliar atau sekitar Rp 300 triliun yang disepakati antara Indonesia dan negara-negara maju yang tergabung dalam International Partners Group (IPG). IPG terdiri atas pemerintah Jepang, Amerika Serikat, Kanada, Denmark, Uni Eropa, Jerman, Prancis, Norwegia, Italia dan Inggris Raya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*