Qatar hingga AS Desak Israel-Hamas Gencatan Senjata

Foto: Seorang anak duduk di tengah reruntuhan ketika warga Palestina memeriksa sebuah rumah yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik Israel-Hamas, di kamp pengungsi Nuseirat, di Jalur Gaza tengah, 9 Juli 2024. (REUTERS/Ramadan Abed)

Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat (AS) mendesak pihak Israel dan Hamasuntuk melanjutkan perundingan gencatan senjata di Jalur Gaza. Desakan muncul karena adanya kekhawatiran akan eskalasi regional lebih lanjut.

Dalam pernyataan bersama pada Kamis (8/8/2024), ketiga negara mendesak Israel dan Hamas “untuk melanjutkan diskusi” pada tanggal 15 Agustus di Doha atau Kairo “untuk menutup semua celah yang tersisa dan memulai implementasi kesepakatan tanpa penundaan lebih lanjut”.

“Sudah waktunya untuk menyimpulkan perjanjian gencatan senjata dan membebaskan sandera dan tahanan,” kata mereka, seperti dikutip Al Jazeera.

“Kami telah bekerja selama berbulan-bulan untuk mencapai kesepakatan kerangka kerja dan sekarang sudah ada di atas meja, hanya rincian implementasi yang belum ada,” tambah pernyataan itu.

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan cepat menanggapi seruan tersebut. Ia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Israel akan mengirim delegasi untuk menghadiri perundingan minggu depan “untuk menyelesaikan rincian dan mengimplementasikan perjanjian kerangka kerja”.

Namun Hamas, faksi politik Palestina yang memerintah Gaza, belum memberikan tanggapan.

Pernyataan bersama itu muncul di setelah berbulan-bulan gagal untuk mencapai gencatan senjata di Gaza, tempat serangan militer Israel telah menewaskan sedikitnya 39.699 warga Palestina dan melukai 91.722 lainnya sejak 7 Oktober 2023.

Pembunuhan kepala politik Hamas Ismail Haniyeh di ibu kota Iran, Teheran belum lama ini, yang secara luas diyakini dilakukan oleh Israel, juga memicu pertanyaan tentang prospek kelanjutan negosiasi gencatan senjata.

Pembunuhan Haniyeh, yang telah menjadi tokoh kunci dalam perundingan gencatan senjata, dipandang oleh banyak orang sebagai upaya pemerintah Netanyahu untuk menggagalkan upaya negosiasi mengakhiri perang.

Namun, dalam pernyataan hari Kamis, Qatar, Mesir, dan AS mengatakan bahwa “inilah saatnya untuk segera memberikan bantuan kepada rakyat Gaza yang telah lama menderita serta para sandera yang telah lama menderita dan keluarga mereka”.

“Tidak ada lagi waktu yang terbuang atau alasan dari pihak mana pun untuk menunda lebih lanjut,” kata negara-negara tersebut.

Pernyataan desakan untuk melanjutkan pembicaraan gencatan senjata tersebut ditandatangani oleh Presiden AS Joe Biden, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, dan Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani dari Qatar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*