Pemerintah telah membelanjakan anggaran sebesar Rp 1.834,5 triliun hingga 31 Oktober 2024. Terdiri dari belanja kementerian atau lembaga (K/L) senilai Rp 933,5 triliu dan belanja non K/L senilai Rp 901 triliun.
Laju belanja pemerintah pusat hingga akhir Oktober 2024 ini naik 16,7% bila dibandingkan realisasi pada periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp 1.572,2 triliun, namun masih lebih rendah dari pertumbuhan belanja periode sampai Oktober 2022 yang tumbuh 18%.
“Rp 1.834 triliun ini adalah 74,3% dari APBN dan dibandingkan dengan akhir Oktober lalu belanja pemerintah pusat tumbuh 16,7% yoy,” kata Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Jumat (8/11/2024).
Suahasil menjelaskan, belanja K/L mayoritas digelontorkan untuk pembangunan infrastruktur, penyaluran berbagai program bantuan sosial atau bansos, sarana dan prasarana pertahanan dan keamanan, dukungan pelaksanaan Pemilu 2024, dan pembayaran gaji ASN, TNI, maupun Polri.
Sementara itu, untuk belanja non K/L digelontorkan untuk membiayai pembayaran subsidi dan kompensasi energi, serta pembayaran manfaat pensiun.
“Apakah akhir tahun ada percepatan belanja? seperti biasanya memang iya, akhir Oktober terlihat dan ini akan meningkat sampai akhir tahun,” ucap Suahasil.