Fakta Baru Kecelakaan Pesawat Jeju Air, Ada Bulu & Darah di Mesin

Firefighters take a look at the wreckage of the aircraft that crashed after it went off the runway, at Muan International Airport, in Muan, South Korea, December 31, 2024. REUTERS/Kim Hong-Ji

Tim penyidik menemukan bulu burung dan darah di kedua mesin pesawat Jeju Air yang mengalami kecelakaan fatal bulan lalu, Jumat (17/1/2025). Hal ini terjadi setelah munculnya video pesawat naas itu menabrak seekor burung sebelum mendarat di Bandara Muan, Korsel.

Salah seorang penyidik yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan kepada Reuters bahwa bulu ditemukan di salah satu mesin yang ditemukan dari lokasi kecelakaan. Hal ini memvalidasi bahwa rekaman video menunjukkan ada burung yang menabrak mesin dari pesawat tipe Boeing 737-800 itu.

Sejauh ini Kementerian Transportasi Korsel menolak berkomentar apakah bulu dan darah ditemukan di kedua mesin.

Sebelumnya diketahui, bulan lalu, pesawat Jeju Air penerbangan 2216 mengalami insiden pendaratan tanpa roda di Bandara Muan setelah penerbangan dari Bangkok, Thailand. Nampak video menggambarkan bagaimana pesawat itu tak dapat berhenti hingga menabrak sebuah tembok yang akhirnya membuat badan pesawat meledak.

Pesawat tersebut membawa 181 orang, yang terdiri dari 179 warga Korsel dan 2 warga Thailand. Dalam insiden ini, 179 tewas, sementara 2 orang yang merupakan awak kabin masih dalam perawatan intensif.

Di sisi lain, dua kotak hitam pesawat berhenti merekam sekitar empat menit sebelum kecelakaan, sehingga menjadi tantangan bagi penyelidikan yang sedang berlangsung.

“Data yang hilang itu mengejutkan dan mengisyaratkan bahwa semua daya, termasuk cadangan, mungkin telah terputus. Ini merupakan sesuatu yang jarang terjadi,” ucap mantan penyelidik kecelakaan Kementerian Transportasi Korsel, Sim Jai Dong, kepada Reuters.

Tabrakan burung yang mengenai dan melumpuhkan kedua mesin juga merupakan kejadian langka dalam penerbangan di seluruh dunia. Walau begitu, ada beberapa kasus pilot yang berhasil mendaratkan pesawat tanpa daya mesin, seperti pendaratan di sungai “Miracle on the Hudson” di Amerika Serikat (AS) pada tahun 2009 dan pendaratan di ladang jagung di Rusia pada tahun 2019.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*