
Otoritas kesehatan yang berbasis di Gaza menyebutkan bahwa sebanyak 21 warga Palestina tewas pada Rabu (16/7) pagi waktu setempat di dekat sebuah pusat distribusi bantuan di Khan Younis di Jalur Gaza selatan.
Dari jumlah tersebut, 15 di antaranya tewas sesak napas akibat gas yang dilepaskan ke arah kerumunan dan insiden desak-desakan yang terjadi kemudian, ujar otoritas kesehatan itu dalam sebuah pernyataan.
“Untuk pertama kalinya, kematian tercatat akibat sesak napas dan insiden desak-desakan yang parah di antara warga sipil di pusat distribusi bantuan,” kata pernyataan tersebut.
Menurut Gaza Humanitarian Foundation (GHF) yang didukung oleh Amerika Serikat (AS), seorang korban ditikam di tengah kerumunan massa yang kacau dan berbahaya, digerakkan oleh para penghasut di kerumunan.
“Kami memiliki alasan yang kredibel untuk meyakini bahwa elemen-elemen di kerumunan tersebut, bersenjata dan terafiliasi dengan Hamas, sengaja mengobarkan kerusuhan,” kata GHF dalam sebuah pernyataan di media sosial.
GHF dioperasikan oleh sejumlah kontraktor keamanan AS dan disetujui oleh pemerintah Israel. GHF menghadapi banyak kritik karena manajemen yang buruk dan kekacauan operasional.