Penerimaan bola yang gagal jadi faktor kekalahan Indonesia U-21

Penerimaan bola yang gagal jadi faktor kekalahan Indonesia U-21

Asisten pelatih tim nasional bola voli putra U-21 Indonesia Nur Widayanto menyebut penerimaan bola pertama yang kerap gagal menjadi faktor kekalahan Garuda Muda dari Ukraina U-21.

Dalam pertandingan ketiga Pul D di Jiangmen Sports Center, Jiangmen, China, Sabtu, Garuda Muda menyerah 18-25, 28-26, 22-25, 25-23, 7-15 kepada Ukraina.

“Penerimaan bola pertama pada set kelima memang menurun sehingga serangan tidak bisa memecah blocker lawan. Akibatnya fokus hanya di open spiker dan outside hitter membuat blocker mereka semakin tertata. Namun, blok dan pertahanan anak-anak tadi lumayan bagus,” ujar Nur Widayanto dalam laman PBVSI pada Sabtu.

Penerimaan bola pertama untuk membangun serangan masih menjadi pekerjaan rumah besar tim asuhan Anwar Sadat.

Kendala lain yang dialami oleh tim Merah Putih adalah blok yang sering tertembus, di mana Indonesia hanya memperoleh sepuluh poin dari usaha blok, kalah lima poin atas Ukraina di set ini.

Lalu dalam penerapan serangan terlihat Indonesia sering terbaca lawan. Garuda Muda mencatatkan 59 poin dari serangan, jauh di bawah Ukraina yang menorehkan 72 poin dari serangan.

Kembalinya Bagas Wijanarko setelah puluh dari cedera engkel menjadi angin segar yang bisa membenahi pekerjaan tim Merah Putih.

Nur mengapresiasi Bagas Wijanarko yang masuk menggantikan Krisna dan langsung memberi dampak positif.

“Bagas sangat membantu di penerimaan bola pertama dan serangan. Di belakang juga sangat berperan dalam bertahan,” kata Nur.

Bagas yang berposisi sebagai outside hitter menjadi pendulang poin terbanyak dengan 16 poin hasil dari 15 pukulan dan 1 blok.

Kekalahan ini membuat Indonesia tertahan di peringkat keempat klasemen dengan empat poin.

togel2win login

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*