
Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) telah membuat mekanisme evaluasi untuk menjaga pengembangan inovasi kecerdasan artifisial (artificial intelligence/AI) nasional agar sejalan dengan etika.
Mekanisme evaluasi ini dapat ditemukan dalam Pedoman Etika KA yang tengah disiapkan oleh pemerintah melalui pelaporan insiden dengan dasar mendorong pemantauan mandiri atau self assesment oleh pengembang AI.
“Secara bertahap evaluasi penerapan pedoman etika akan terus dilakukan untuk memastikan tata kelola etika KA yang etis dan bertanggung jawab,” kata Direktur Kecerdasan Artifisial dan Ekosistem Teknologi Baru Kemkomdigi Aju Widya Sari kepada ANTARA, Jumat.
Selain lewat mekanisme evaluasi, pemerintah juga memastikan agar pengembangan AI nasional bisa berkembang mengikuti etika maka disiapkan juga Buku Putih Peta Jalan AI Nasional yang pengembangannya dilakukan bersamaan dengan Pedoman Etika KA.
Langkah menyiapkan aturan-aturan itu diambil pemerintah karena menurut Aju harmonisasi kebijakan dan penguatan kolaborasi multipihak yang terlibat dalam industri pengembangan AI merupakan kunci memastikan inovasi AI bisa bertumbuh sejalan perkembangan isu etika AI secara global.
Nilai etika dalam pengembangan AI juga turut dijelaskan dalam draf Pedoman Etika KA, aspek ini menjadi penting karena berperan sebagai cerminan yang membantu pengembang AI memahami bahwa pengembangan, penerapan, dan pemanfaatan KA dapat berimplikasi pada hak-hak dasar manusia.
Beberapa prinsip nilai etika KA meliputi inklusivitas, kemanusiaan, keamanan, aksesibilitas, transparansi, kredibilitas dan akuntabilitas, pelindungan data pribadi, pembangunan dan lingkungan berkelanjutan, serta kekayaan intelektual.
Ketika pengembang AI menerapkan nilai-nilai etika KA setidaknya ada tiga manfaat yang dirasakan di antaranya memberikan keberlanjutan ekonomi, keberlanjutan sosial, dan keberlanjutan lingkungan.
Adapun untuk keberlanjutan ekonomi manfaat bagi masyarakat dapat tercipta karena AI bisa menghadirkan inovasi hingga mendorong pertumbuhan ekonomi.
Lalu untuk manfaat keberlanjutan sosial, dengan pengembangan AI yang beretika mampu membantu layanan publik sehingga memberikan kesetaraan layanan bagi seluruh masyarakat.
Sementara manfaat terakhir adalah keberlanjutan lingkungan karena AI yang efisien bisa mengoptimalisasi alokasi sumber daya.